Iqbal Rois Kaimudin - Sang Pejuang Hidup - zackamega.com

Kamis, 03 November 2016

Iqbal Rois Kaimudin - Sang Pejuang Hidup

Almarhum Iqbal Rois Kaimudin

"Hidup ini seperti pensil yang pasti akan habis, tetapi meninggalkan tulisan-tulisan yang indah dalam kehidupan" Nami

Aku menghela nafas panjang seraya berdoa dalam hati “semoga Allah memberikan sesuatu yang terbaik buat kamu”.

Aku hampir saja lupa, bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini saudaraku.seperti embun yang bertanya tentang perginya basah di ujung pagi. Seperti  suara yang meninggalkan sunyi, seperti kelopak bunga yang gugur terbawa angin.  Aku hanya ingin mengutarakan diriku kagum dengan semangatmu saudaraku. Kagum dengan sikapmu menerima begitu besar cobaan hidup, kagum dengan apa yang telah engkau berikan sewaktu hidup sehingga begitu banyak memberikan inspirasi ke pada setiap orang yang mengenalmu.

Pertemuan kita begitu singkat saudaraku. Ku ingat 3 jam berlalu dari terbenamnya sang matahari. Aku tergesa-gesa menggapai handphone yang ku selipkan di salah-satu saku celana kerja. “hari ini waktunya mengunjungi ikbal”. Ungkap ku dalam hati. Benar saja, ajakan demi ajakan sudah mulai ramai bermunculan di grup whatapps di handphone-ku. Satu persatu pesan kusempatkan untuk  membalas sebelum teman setempat tinggal denganku mengantarkan aku kerumah sakit.

Barang kali ingatanmu tidak tertuju padaku saat itu saudaraku. Aku juga tidak mengapa. Ku  jelaskan lagi hari itu adalah hari pertama aku mengenalmu. Hanya mampu berkenalan melalui tatapan mata lirih yang seolah berkata perjuanganku belum usai saudaraku.

Masih terbayang tatapan matamu saudaraku. Aku hanya termangu sambil terbata-bata mengungkapkan nama di depan kamu dan istrimu. Kamu sangat beruntung saudaraku. Bahkan di dalam kesakitan yang teramatpun kamu masih mampu bersukur.

Aku tidak pandai meramal kesembuhan saudaraku, ku utarakan doa dalam hati semoga kamu diberikan kesembuhan.  Meskipun yang terjadi malah sebaliknya . Allah sang penguasa kehidupan memanggilmu saudaraku. Ia menggaung nada disela bisik indahnya perjuangan. Semoga pergimu khusnul khotimah.

#Tribute to Iqbal Rois Kaimudin

Tulisan ini gue dedikasikan untuk almarhum Iqbal Rois Kaimudin. Per Juni 2015 divonis mengidap kanker usus besar stadium IV. Sudah operasi kolostomi, sehingga harus melakukan pembuangan dari perut. Beliau adalah penulis Blogger 'jalankemanagitu' Selamat jalan kang ikbal “Ila liko fi jannah”(semoga bertemu kembali di surga)insyaAllah. 


Almarhum Iqbal Rois Kaimudin

6 komentar:

  1. Yang kuingat, dia ga pernah lelah berjuang, disela sakitnya dia juga tidak menampakkan kelemahannya. Tapi ALLAH lebih sayang sama dia, semoga diberi tempat terbaik disisi-Nya.

    BalasHapus
  2. Selamat Jalan Iqbal, walaupun raga tlah tiada namun budi baik dan karya karyamu akan selalu dikenang dan berguna bagi orang banyak

    BalasHapus
  3. aaaaah aku rindu tulisan kak iqbal...

    BalasHapus
  4. Semoga ia tenang dan damai di alam sana dalam tidur panjangnya.

    BalasHapus